Salebbâr. Kata ini bukan kata yang akrab dalam perbendaharaan kata di komunitas saya, Langkap Barat. Mulanya saya mendengar dari seorang ustaz, orang Pasuruan yang kebetulan berbahasa ibu bahasa Madura. Salebbâr lebih dikenal sebagai katok atau celana pendek dengan panjang di bawah lutut. Kata ini dibedakan dari calana yang berarti celana atau pantalon. Kata ini bersinonim lancèngan atau lancingan yang dalam bahasa jawa berarti sruwal atau katok (Tim Balai Bahasa Yogyakarta, 2011:418). Dalam bahasa melayu kata ini bersinonim dengan seluar. Bentuk tidak bakunya serual dan sarwal (Tim Penyusun KBBI Edisi Kelima, 2016). Berbeda dengan sruwal yang berarti celana pendek, seluar bisa berarti ‘celana, baik panjang maupun pendek’. Kata sarwal merupakan bentuk serapan dari bahasa Arab sirwāl yang berarti ‘celana panjang’ (Munawwir, 1997:629).
Jika diurutkan
kemungkinan proses perubahan sebagai berikut:
sirwāl à sarwal
sarwal à sruwal (bahasa Jawa)
sruwal à serual
serual à seluar (mengalami meta tesis, yaitu pembalikan r dengan l)
seluar à seluwar*
seluwar* à selubar* (w menjadi b dalam bahasa madura)
selubar* à salebbâr
Proses tersebut,
tentunya, hanya perkiraan.
Rujukan
Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Al-Munawwir: Kamus
Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif.
Tim Balai Bahasa Yogyakarta. 2011. Kamus Basa Jawa
(Bausastra Jawa). 2nd ed. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Penyusun KBBI Edisi Kelima. 2016. “KBBI V (Kamus
Digital).”
0 comments:
Posting Komentar